Official Site LMI MADIUN :
Home » » SANG PAHLAWAN KELUARGA

SANG PAHLAWAN KELUARGA

Written By LMI Madiun on Kamis, 17 Oktober 2013 | 02.05







Dikala orang – orang kaya bermewah dengan hartanya dan hidup senang tanpa ada kekurangan materi sama sekali, ternyata disamping itu masih ada tetangga ataupun saudara mereka yang masih membutuhkan perhatian dan bantuan dari orang – orang yang berkecukupan. Tenang kah kita dan nyaman kah kita dengan kondisi seperti itu? Tentu kita harus memperhatikan mereka pula. Apalagi sesama muslim wajib untuk saling membantu. Karena salah satu ciri orang yang beriman adalah orang yang bisa menyayangi saudara nya seperti menyayangi diri sendiri.
Mbah marto adalah salah satu mustahik LMI Madiun yang selayaknya mendapat perhatian kita sesama muslim tentunya. Sebagai kepedulian kita terhadap orang yang sekiranya kurang beruntung dalam hidupnya. Mbah Marto adalah warga Kota Madiun tepatnya  di  Jl.Pucang anom, Manisrejo, Madiun. Beliau berumur sekitar 70 tahun dan dikarunia 8 anak yang salah satu anaknya mengalami gangguan jiwa, sedangkan ke-7 anaknya sudah disibukkan dengan keluarganya masing-masing sehingga kurang perhatian dengan kondisi orang tuanya. Mbah Wiyono juga menjadi orang tua bagi cucunya yang berumur 3 tahun, sejak si anak berumur 1 bulan orang tuanya sudah menitipkan anaknya ke Mbah Wiyono dengan alasan akan bekerja ke kota besar. Sampai sekarang pun tidak ada kabar apapun dari orangtuanya. Yang paling  memprihatinkan, waktu hari raya saja yang berkunjung ke rumah hanya beberapa anak saja dan hanya sebentar.
Mbah sumirah sang istri bersama dengan mbah marto membesarkan cucunya. Hanya bermodal tekad dan semangat yang besar mereka bisa merawat sampai dengan dengan sekarang ini. Mbah marto yang setiap harinya bekerja sebagai pemulung di perumahan-perumahan mengambil kertas, kardus dan barang bekas lainnya. Hasil dari memulungpun tidak seberapa, hanya cukup untuk makan setiap hari. Bahkan untuk membelikan susu cucunya juga tidak ada. Minum teh setiap hari itu sudah paling bagus. Biasanya ya hanya air putih dalam botol susu begitu dan begitu.
Tulang punggung keluarga hanya Mbah Marto saja. Mbah sumirah istri tercinta sekarang mengalami katarak yang sangat mempengaruhi aktifitas beliau. Masak setiap hari, menyapu dan kegiatan rumah yang lainnya yang mengerjakan suami. Mbah sumirah sudah tidak bisa melihat. Akhir – akhir ini katarak yang diderita semakin parah. Dua hari yang lalu Mbah Marto datang ke kantor LMI untuk meminta bantuan biaya operasi istrinya. Karena tidak ada biaya dan anak-anaknya tidak ada yang memperdulikannya. Setelah itu kami dari LMI datang ke rumah beliau untuk melihat keadaan Mbah Marto sekeluarga. Ternyata memang sangat memprihatinkan keadaan beliau sekeluarga. Rumahnya sangat sederhana dengan ubin yang sudah berantakan. Rumah hampir bisa dibilang tidak layak pakai karena memang begitulah keadaan nya. Dapur berlantai tanah dengan perabot yang seadannya yang serba kotor tidak terawat.


Keadaan yang seperti itulah yang menggugah kami LMI untuk terus berusaha membantu keluarga Mbah Marto.  Insyaallah kami LMI akan membantu mencarikan solusi untuk biaya mbah Sumirah operasi kataraknya. Setelah mencari surat rujukan dari puskesmas terdekat dan semua persyaratan administrasi untuk operasi katarak lengkap, minggu 6 Oktober kami akan mengantar mbah Sumirah operasi di RSUD Kota Madiun. Semoga semuanya diridhoi Allah SAW dan Mbah Sumirah diberikan kesembuhan sehingga bisa beraktifitas seperti semula. Maka dari itu wajib bagi kita untuk selalu bersyukur atas segala yang diberikan Allah kepada kita dan wajib pula kita membantu sesama manusia.
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Layanan Gabung Donatur

Program Terbaru

Program Terbaru

Nomor Rekening Donasi LMI Madiun

Calculator Penghitung Zakat

Fanspage Facebook

 
Support : Creating Website | Puji Rianto | Putri Yanuarsih
Proudly powered by Lmi IT
Copyright © 2013. lmi madiun - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template