Official Site LMI MADIUN :
Home » , , , » Mendaki Gunung Lewati Lembah

Mendaki Gunung Lewati Lembah

Written By LMI Madiun on Senin, 12 November 2012 | 07.12


Ponorogo - Hiruk pikuknya kota kadangkala melenakan kita bahwa di bagian lain dunia ini ada banyak sekali kehidupan manusia yang menyimpan berjuta-juta hikmah bagi kita. Termasuk kesempatan langka yang didapatkan Oase dalam mengikuti distribusi hewan Qurban tahun ini. Salah satu daerah yang menjadi tempat distribusi hewan Qurban LMI tahun ini adalah di kabupaten Ponorogo. Sebenarnya, Qurban tahun kemarin pun, LMI sudah mendistribusikan hewan Qurban di kabupaten ini, tetapi distribusi tahun ini semakin diperbanyak di wilayah ini karena ternyata banyak daerah yang belum merasakan hewan Qurban di perayaan Iedul Qurban tahun-tahun sebelumnya.

Kelana Qurban ini tepatnya di derah Wonopuro Dusun Sidowayah Desa Sidoharjo Kecamatan Jambon Kab Ponorogo. Bersama dengan empat awak dari LMI Cabang Madiun, Oase memasuki daerah ini sekitar jam delapan pagi. Daerahnya yang berperbukit terjal cukup melelahkan untuk dicapai. Hewan Qurban yang didistribusikan di daerah ini adalah 17 kambing.
Dengan ditemani Ustad David Kristianto, relawan LMI Madiun yang juga perangkat desa setempat, Oase dan Tim Kelana Qurban bertandang ke perkampungan yang berada di atas bukit.  Yang menakjubkan, satu-satunya akses jalan ke Nopuro, sebutan warga setempat untuk Wonopuro, hanya bisa dicapai dengan jalan kaki selama satu jam. Medan perjalanannya pun menanjak. Kalaupun ada sepeda motor, harus ekstra hati-hati. Karena, walau di beberapap titik sudah dimakadam, tak jarang jalan setapak itu merayap di antara jurang.
Tiba di Nopuro sekitar pukul 10.30. Parman, wakil ketua RT setempat, menyambut dengan hangat di sebuah masjid. Bangunan yang oleh warga disebut masjid ini berupa rumah berukuran 5 x 5 meter, berdindingkan anyaman bambu, berlantaikan ubin dan sebagian masih tanah, serta genteng yang bolong sana sini. Hanya mimbar dan bedug usang yang menandakan gubuk itu adalah masjid.
Kampung Nopuro beranggotakan 38  kepala keluarga yang tinggal di 28 rumah. Mereka hidup dari hasil tani berupa ketela dan jagung. Masyarakat Nopuro hidup tanpa listrik dan kesulitan air bersih. Bagi yang mempunyai telepon genggam, harus turun ke wilayah di bawah untuk mengisi batre. “Ya begini ini mas kehidupan masyarakat Nopuro. Kami berterima kasih atas hewan qurban yang disalurkan LMI ke kampung kami,” kata Parman. Perjalanan Kelana Qurban hari pertama berakhir di Nopuro pukul 14.00.
Hari kedua, Ekspedisi Kelana Qurban dimulai lebih awal. Ada dua tempat yang harus selesai hari ini. Yaitu Desa Biting dan Desa Watubonang Kecamatan Badegan. Ustadz Khusnudin, relawan LMI di Kawasan Badegan, menjadi pemandu.
Tiba di desa Biting sekitar pukul 10.15.  Desa Biting adalah salah satu desa yang paling barat di Ponorogo, dan langsung berbatasan dengan kabupaten Wonogiri Jawa Tengah. Ada tiga dusun di desa ini, yaitu dukuh Kresek, dukuh Temon dan dukuh Brangkal. Penyembelihan dilakukan di halaman rumah bapak Sundoyo, tokoh desa setempat. “Terima kasih kepada LMI atas distribusi hewan qurban ke desa kami,i”, kata Sundoyo. Tepat sebelum sholat Jumat, proses penyembelihan dan distribusi daging Qurban di Biting selesai.
Selesai sholat Jumat, perjalanan berlanjut ke Watubonang. Ini adalah kali kedua menuju desa di atas bukit itu hari ini. Salah komunikasilah yang dijadikan kambing hitam atas kekeliruan ini. Tadi pagi kelana qurban dimulai lebih awal untuk mengejar waktu penyembelihan hewan di Watubonang. Sesampainya di sana, ternyata hewan qurban dipotong sehabis Sholat Jumat.
Perjalanan ke Desa Watubonang tak kalah menantang dari jalan menuju Nopuro. Bedanya, walau lokasi berada di atas bukit, akses ke Watubonang bisa dilalui dengan kendaraan. Tentunya harus melalui tes uji nyali? Jalanan menanjak, tanpa pengeras jalan alias tanah liat yang licin, penuh tikungan, lengkap dengan jurang di kiri kanan jalan yang tanpa batas pengaman.
Jam 14.00 kami tiba di Watubonang. disambut oleh Mulyono, kepala Sekolah SDN Watubonang 3. Penyembelihan hewan qurban dilakukan di halaman sekolah ini. Momentum distribusi hewan Qurban di Watubonang ini juga dimanfaatkan LMI Madiun menyalurkan bantuan dana untuk memperbaiki masjid yang letaknya di sebelah sekolah. Satu-satunya masjid di daerah tersebut yang kondisinya juga tidak lebih baik dari masjid di Wonopuro. Berdinding anyaman bambu, lantai tanah dan atap yang bolong.
Akhirnya, tepat pukul 18.00, Oase dan Tim Kelana Qurban kembali tiba di markas, kantor LMI Cabang Madiun. Ekspedisi penyaluran Qurban selama dua hari di Ponorogo ini sungguh mengesankan dan meninggalkan banyak hikmah. Terima kasih untuk seluruh donator Qurban LMI yang mempercayakan penyaluran hewan Qurbannya ke LMI, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT. Amiin. [Bagus]
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Layanan Gabung Donatur

Program Terbaru

Program Terbaru

Nomor Rekening Donasi LMI Madiun

Calculator Penghitung Zakat

Fanspage Facebook

 
Support : Creating Website | Puji Rianto | Putri Yanuarsih
Proudly powered by Lmi IT
Copyright © 2013. lmi madiun - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template