Siang yang terik
tak menyurutkan tekad untuk mengunjungi salah satu mustahik LMI Madiun. Di
ujung jalan yang menikung, diantara rumah-rumah penduduk terdapat salah satu
rumah yang tak pantas disebut rumah, kursi usang dan sepeda tuanya jadi harta
berharganya. Malam hari rumah kecil itu
sedikit temaram karena hanya tersinari dari cahaya lampu teplok. Pemilik rumah
tak sanggup untuk membayar biaya tagihan listrik. Mbah Slamet namanya, usianya
setengah abad lebih, bersama istri dan anaknya ia tinggal di rumah itu. Rumah
yang bangunan dan tanahnya adalah milik saudaranya yang telah berbaik hati
mengijinkan mbah Slamet beserta keluarga untuk menempatinya.
Mbah Slamet,
lelaki paruh baya yang berumur kurang lebih 70-an tahun ini, awalnya bekerja di
pabrik kecap selama 40 tahun. Karena faktor usia akhirnya pihak pabrik meminta
mbah Slamet untuk istirahat di rumah dengan diberi pesangon dan tunjangan
setiap bulannya. Akantetapi tunjangan yang diberikan tidak bisa mencukupi
kebutuhan sehari-hari. Demi memenuhi kebutuhannya mbah Minten (istrinya mbah
Slamet) bekerja menjadi pesuruh di warung bakso dan terkadang membantu tetangga
yang membutuhkan tenaganya dengan upah hanya cukup untuk beli nasi bungkus tuk
keluarganya dalam sehari. Mbah Slamet di karunia seorang anak laki-laki yang
menderita down syndrome, apapun
istilahnya penyakit yang diderita anaknya Mbah Slamet tidak mengerti yang Ia
tahu hanya menerima dan menyayangi anaknya bagaimanapun kondisinya. Ia dan
istri akan terus berjuang dengan gigih untuk mencukupi kebutuhan anaknya.
Melihat semangat
mbah Slamet, LMI Madiun tersentuh untuk membantu meringankan beban mbah Slamet
dengan memberikan santunan setiap bulannya. Alhamdulillah, santunan yang
diberikan LMI menjadi secercah harapan bagi mbah Slamet dan keluarganya. Rasa
syukur dan ucapan terima kasih terucap oleh simbah saat tim LMI memberikan
santunan kepada beliau. Harapan kami, semoga segalanya membawa manfaat serta
keberkahan bagimu simbah. Teruntuk donatur semoga keberkahan dan rahmat Illahi
menyertai keikhlasan dalam berbagi. Aamiin Allahumma Aamiin.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !