Official Site LMI MADIUN :
Home » » Sosok Mbok Rah Sang Pencari Rosok

Sosok Mbok Rah Sang Pencari Rosok

Written By LMI Madiun on Senin, 07 Mei 2012 | 01.19



         Pukul 08.00 pagi matahari belum sempurna memancarkan sinar nya. Saya ditemani abang becak dan mbah mirah berniat mengunjungi rumah mbah rah(Nama samaran). Setelah begitu lama akhirnya abang becak bertemu juga dengan mbok mirah yang memang sebelumnya di titipi pesan untuk mengajak simbah ke kantor LMI. Hanya berbekal kamera dan perjalanan kami pun dimulai dengan perbincangan ringan dengan simbah. Dari perbincangan ini lah awal mbok rah menceritakan keluarganya. Tentang riwayatnya,,,kisah hidupnya bersama cucunya..tentang pekerjaannya serta kesusahan yang beliau rasakan. 6 tahun silam beliau yang juga sudah berprofesi sebagai pencari rosok, tinggal di kawasan RRI madiun. Disana beliau membangun gubug kecil, tempat beliau berteduh. Karena ada sesuatu hal, beliau digusur dan ditertibkan oleh pihak yang bersangkutan.

Alhamdulillah walaupun begitu, mbok mirah masih tetap mendapatkan uang pesangon. Paling tidak,,bisa digunakan untuk mencari tempat tinggal baru. Akhirnya beliau menemukan tempat tinggal baru didaerah wayut. Tepatnya di Ds. Wayut Pojok Gg. Boto, disana beliau tinggal sampai sekarang. Cerita demi cerita, ternyata rumah yang ditempati mbok mirah sekarang adalah rumah pemberian dari tetangga yang dermawan. Yah,,walaupun Cuma berukuran 2x3m  mbok rah sangat bersyukur bisa berteduh dengan kedua cucunya. Rumah yang hanya berdinding anyaman bambu, jauh dari kata nyaman dan bersih. Hampir di setiap sudut ada onggokan rosok-rosok. Tidak ada barang berharga terlihat disana. Mbok rah pun hanya tidur di “Amben” tanpa alas kasur.
Dengan hasil jerih payahnya sehari-hari mbok rah harus menghidupi kedua cucunya, karena kedua orang tua nya sudah meninggal. Cucu yang silsilahnya adalah putri dari anak angkat mbok rah,untuk sementara tinggal di Surabaya, itupun bersama kerabat dermawan yang memberikan rumah kepada beliau. Subhanallah…ternyata masih ada segelintir orang yang peduli dengan mbok rah. Sehari-hari beliau mencari rosok di Polwil,Bank jatim, bank mandiri dan kantor koperasi. Disana beliau mengais rizqi dengan cara mengumpulkan rosok-rosok ataupun bungkus makanan. Kira-kira 2-3 karung rosok dalam sehari beliau angkut pulang dengan becak. Dalam 1 bulan rosok-rosok itu baru dijual dan laku sekitar 250ribu.
Mbah Rah sedang mencari rosok



Sambil menunggu becak datang, beliau merapikan rosoknya


Menunggu tukang becak lewat

Mbah rah mengangkat rosoknya sendiri
Salut kepada semangat simbah yang usianya mencapai 75th beliau masih gigih dan ulet bekerja. Yang lebih mengesankan lagi, saat saya tawari untuk minum, beliau ternyata sedang berpuasa yang memang bertepatan hari kamis. Subhanallah..dengan pekerjaan yang terhitung menyita tenaga, beliau masih tetap  istiqomah berpuasa. Kepala Cabang LMI sempat menawarkan simbah untuk disewakan rumah di kota. Yang memang bertujuan agar simbah dekat dengan tempat beliau mengambil rosok sehari-hari. Tetapi beliau menolak, “Lha nek teng ndeso niku ayem bu, benten kaleh teng kutho,,mengke mambu, wong pekerjaan saya memang pencari rosok” tutur mbok mirah. Beliau mengatakan lebih baik dibelikan batu bata untuk membangun rumah nya yang sekarang daripada harus di kota. Sungguh sosok yang begitu sederhana dan sifatnya yang “nrimo ing pandum” membuat Mbok rah begitu dikenal ditempat beliau mencari rosok.










Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Layanan Gabung Donatur

Program Terbaru

Program Terbaru

Nomor Rekening Donasi LMI Madiun

Calculator Penghitung Zakat

Fanspage Facebook

 
Support : Creating Website | Puji Rianto | Putri Yanuarsih
Proudly powered by Lmi IT
Copyright © 2013. lmi madiun - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template