Seperti hari-hari biasanya, kami sibuk dengan tugas masing-masing. Satu waktu simbah dengan pakaian sederhana datang berkunjung ke kantor kami. Sebut saja mbah supatimah. Beliau datang dengan membawa kantong kresek berisi DVD yang masih bisa difungsikan. Setelah berbincang beberapa saat, beliau mengutarakan maksud kedatangannya. Ternyata putrinya sakit, pendarahan yang sudah beberapa hari dan belum diperiksakan ke dokter. Beliau mengaku hanya di minumi obat warung biasa. Dan maksud beliau membawa DVD kekantor kami, hendak meminjam beberapa ratus ribu uang untuk memeriksakan putrinya dan DVD sebagai jaminannya.
Mendengar cerita dari beliau, kemudian kami diutus untuk mensurvey ke rumah beliau. Kami pun berangkat dengan membawa perlengkapan seadanya. Sesampainya di rumah beliau, kami dipersilahkan masuk dan menemui putri beliau yang sedang terbaring di tempat tidur. Kami pun berbincang ringan. Sampai pada satu pertanyaan tentang riwayat kehidupannya. Sebelum jatuh sakit, beliau mengaku bekerja sebagai buruh cuci “poco’an” di rumah-rumah. Itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka sekeluarga. Semuanya berhenti total ketika dia jatuh sakit. Mungkin sakitnya ini disebabkan letih yang berlebih dan kondisinya yang harus mandiri dan mengasuh anak tanpa suami.
Sebelum putri mbah supatimah sakit, mbah supatimah pun kesehariannya hanya meminta-minta dengan berkeliling berjalan kaki. Perjuangan mbah supatimah untuk tetap bertahan hidup, menopang ekonomi dengan hasil yang beliau peroleh dari meminta-minta. Kadang beliau membawa nasi bungkus yang diperoleh dari meminta-minta dan diberikan kepada anak dan cucunya. Rambut yang sudah memutih dan garis wajahnya, menunjukkan sudah banyak asam garam yang sudah beliau rasakan.
Alhamdulillah, seusai survey ternyata permohonan mbah supatimah di setujui. Beliau mendapatkan bantuan sejumlah uang guna berobat putrinya tanpa jaminan DVD yang beliau bawa. Dan faktanya DVD yang beliau bawa ternyata milik tetangganya yang juga iba melihat kondisi simbah. Semoga semakin banyak donatur yang mempercayakan amanahnya kepada kami, sehingga LMI bisa semakin banyak membantu saudara kita yang membutuhkan.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !