Assalamu’alaykum
wr.wb.
Namaku Anita (Samaran),Aku
terlahir dari keluarga nasrani. Inilah Aku..
,
Tepat dipertengahan Tahun kemarin, Aku berkeinginan untuk berpindah
Agama. Aku ingin masuk Islam. Keinginan
ini muncul saat aku pertama kali
mendengar dengan nyaman dan tenang suara ayat-ayat al-qur’an yang dibacakan
sekelompok anak di pondok samping rumahku. Saat aku mendengarnya hatiku terasa
tenang dan nyaman,yang sebelumnya memang
aku tak pernah merasakannya. Akhirnya aku memutuskan untuk meyakinkan hatiku
secara mantab untuk masuk islam. Bulan Maret 2012 ,aku memutuskan untuk masuk
Islam.
Awalnya aku meminta izin kepada nenek yang memang beragama muslim. Kemudian,aku
meminta izin kepada mamah karena menurut Aku,mamah pasti akan mengerti dan
menerima keputusan Aku ini ,sebab mamah dulunya beragama Islam. Mamah Shock
mendengar keputusan Aku,dan selanjutnya Ayah Juga kaget dan tidak bisa
menerima. Setelah berbeda pendapat terjadi, Aku didudukan bertiga beserta
mamahku. Ayah dan Mamah memutuskan untuk pindah tempat tinggal jika keputusan
aku seperti itu. Dan memberikan keputusan kepada ku, karena bagi mereka Aku
sudah besar dan dapat memilih pilihan hidupnya sendiri. Kemudian setelah itu, tepat
hari Jum’at, tanggal 30 Maret 2012 saya datang
ke pondok untuk disyahadatkan. Di pondok pesantren Salafiyah Al-Mujaddadiyyah
tempat aku melaksanakan Syahadat. Kini
ceritaku tak berakhir indah sampai disini saja.
Setelah Aku resmi masuk Islam, Orangtuaku
tidak begitu saja menerima aku dengan agama yang aku yakini saat sekarang ini. Tepat
di hari Minggu, sepulang aku bepergian, seusai menunaikan sholat di masjid, aku
hendak masuk kamar kudapati ayah mendatangi aku dan memberikan tanda salib di
keningku, dengan kasarnya. Saat itu pula Aku di dorong hingga terjatuh, lalu
perut ku terasa diremas-remas dan seperti diberi air serta garam disaat itu
pula Aku merasa kesakitan dan menjerit. Kemudian Nenek datang dan menghentikan
tindakan itu. Hari demi hari saya lalui dengan berbagai hujatan dan ayahku. Aku
dihina-hina dan di caci-maki.
Pada suatu ketika Ayah memintaku untuk sharing bertiga dengan mamah. Kami
berkumpul,Aku diberi air dan disuruh meminumnya, yang saya mengira itu hanya
air putih biasa, ternyata saat saya hendak meminumnya itu adalah air kembang, saat
itu juga Aku menolak untuk meminumnya. Alasan itulah yang membuat hatiku harus
pergi dari rumah. Setelah Aku pergi dari
rumah, Mulai muncul sms-sms dari Ayah yang menyuruh saya untuk mengembalikan
semua biaya yang dikeluarkan ayah selama membesarkan aku. Orang Tua sudah tidak mengakuiku lagi, dan tidak mau
membantu untuk biaya kuliah. Semua biaya
sudah dihentikan dan Aku disuruh mengembalikan biaya-biaya yang diminta oleh
Ayah. Saat ini Aku sangat membutuhkan uang untuk biaya pendidikanku. Biaya ini
diperkirakan sekitar Rp.2.500.000 dan kedua orangtua ku pun juga tidak tergerak hatinya untuk menolong saya. Saat
ini kedua orangtua ku sudah pergi dari rumah nenek dan memilih untuk mengontrak
dan Aku pun tidak tahu Orangtuaku sekarang mengontrak dimana. Sekarang saya tinggal berdua dengan nenek. Demikian
cerita pendek saya,kisah hidup saya dan semoga diterima bagi yang membaca. Saya
ucapkan Terima kasih.
Wassalamu’alaykum.wr.wb
.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !