Dengan pakaian yang masih sama
dengan yang ia kenakan saat pertama kali berkunjung ke LMI. Reno datang dengan
di damping ayahnya. Remaja 15 tahun ini sengaja diundang ke kantor berkaitan
dengan permohonan yang diajukan beberapa waktu yang lalu. Reno, begitu dia
kerap dipanggil. Ia mengaku sudah tak lagi “menikmati bangku sekolah lagi”.
Salah satu penyebabnya adalah ekonomi keluarganya yang serba pas-pasa an inilah
memicu reno untuk berhenti sekolah. Faktor penyebab yang lain adalah kendaraan.
Betapa tidak? Dia hanya memiliki 1 sepeda yang tiap harinya digunakan untuk
sekolah adiknya. Sulung dari 2 bersaudara ini terpaksa harus mengalah dengan
adiknya. Konsekuensinya dia harus berjalan kaki untuk perjalanan pulang dan
pergi ke sekolahnya. Dengan semangat yang masih berapi api, 2 bulan ia jalani
dengan pergi kesekolah berjalan kaki. Padahal jarak rumah dengan seolahnya
cukup jauh. SMP terbuka, yah disinilah ia bersekolah dan Ds. Bantengan tempat
ia tinggal. Awalnya reno masih bertahan, akan tetapi suatu ketika semangatnya
menurun dan sejak saat itu ia tidak lagi bersekolah. Orang tua reno juga
menyayangkan hal itu, tapi bagaimana lagi? Mereka tidak bisa berbuat apa-apa
selain pasrah pada garis yang sudah ditentukan Allah SWT. Mereka merasa belum
bisa menjadi orang tua yang baik. Mereka belum bisa memenuhi kebutuhan anaknya.
Bahkan hanya untuk membeli sepeda bekas saja mereka tidak mampu. Apa yang bisa
diharapkan dari pekerjaan sebagai kuli bangunan? Yang gajinya pun hanya cukup
untuk makan sehari-hari dan biaya sekolah adiknya. Astagfirullah… masih banyak
saudara-saudara kita diluar sana yang masih membutuhkan uluran tangan kita.
Guratan
dan garis wajah ayah reno yang terlihat begitu banyak menanggung beban hidup.
Di usia yang sudah menginjak 50 th beliau masih bekerja berat sebagai kuli
untuk menunaikan tanggung jawabnya sebagai kepala keluarga. Badan hitam dan
kurus kering , tidak beliau hiraukan. Yang terpenting dapur dirumah masih tetap
mengepul. Kondisi ini makin membuat reno tidak peduli akan pendidikannya.
Sampai akhirnya ada tetangga yang baik hati memperkenalkan reno pada LMI. Ada
secercah harapan dalam angan-angan reno.
Alhamdulillah, akhirnya sekarang reno bisa bersekolah lagi. Sebuah sepeda
diberikan kepada reno jum,at 22 februari 2013 lalu untuk ia pergi ke sekolah.
Senyum syukur tampak saat ia menerima sepeda tersebut. Seperti anak asuh LMI
yang lain, reno pun rajin datang kepondok tahfidz untuk mengikuti pembinaan
setiap minggunya. Semoga sepeda mungil ini membawa manfaat serta berkah bagimu
reno…Alhamdulillah,.Terima kasih kami haturkan pada para dermawan yang sungguh
peduli dengan kehidupan anak-anak yang hampir putus sekolah seperti halnya
reno. Peristiwa reno ini bisa menjadikan semangat bagi pelajar lain serta yang
masih memiliki segalanya betapa pentingnya pendidikan bagi putra dan putri
kita.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !