Official Site LMI MADIUN :
Home » » SEDIKIT,,, MENURUT ANDA,,,, SEGUNUNG,,,MENURUT KAUM DHUAFA

SEDIKIT,,, MENURUT ANDA,,,, SEGUNUNG,,,MENURUT KAUM DHUAFA

Written By LMI Madiun on Rabu, 30 Oktober 2013 | 20.54



SEDIKIT,,, MENURUT ANDA,,,,
SEGUNUNG,,,MENURUT KAUM DHUAFA


Fenomena mushola dan masjid banyak terdapat dimana-mana itu memang suatu kebanggaan yang wajib kita syukuri. Tetapi disamping itu ternyata  ada banyak hal yang patut diperhatikan sebagai bahan renungan dan PR kita bersama, salah satunya adalah  menghidupkkan mushola atau masjid. Memang sulit untuk menyadarkan masyarakat  untuk aktif dan memperhatikan sekaligus meramaikan masjid, tetapi semua tergantung bagaimana kita menyiasatinya. Apalagi di desa-desa yang  pengetahuan keagamaanya kurang ataupun di desa-desa terpencil yang jarang tersentuh oleh masyarakat lain. Hal tersebut tidak boleh terus kita abaikan. Sebagai umat muslim harus saling mendukung dalam semua kebaikan.

Salah satu tempat yang sekarang terjangkit hal tersebut adalah di Desa Klepu, Kecamatan Soko, Kabupaten Ponorogo. Desa Klepu adalah desa terpencil yang terdapat di daerah pegunungan Ponorogo. Jalan yang penuh liku-liku dan tanjakan itulah yang warga Klepu lewati setiap hari, tidak layaknya orang kota yang menginjak tanah saja hampir tidak pernah, bahkan mobil-mobil mereka jarang terkena debu. Jika kita lihat di Desa Klepu, debu, jalan penuh batu, jalan becek dan jarak jauh yang harus sering ditempuh dengan jalan kaki itu sudah rutinitas sehari-hari. Walaupun begitu mereka tidak mengeluh. Semangat untuk menghidupi keluarga dan terus bertahan hidup adalah motivasi terbesar bagi bapak-bapak untuk bekerja. Umat islam memnag dituntut untuk selalu berusaha keras dalam hal apapun.
Desa yang memiliki jumlah penduduk yang lumayan banyak ini sebanding dengan jumlah masjid dan mushola yang ada. Dalam satu desa mereka memiliki 16 mushola dan masjid. Walaupun tidak semuanya bisa dibilang layak pakai. Ya maklum lah orang desa dengan penghasilan yang BIASA dan harus membangun masjid yang LUARBIASA itu sangat sulit bagi mereka. Masjid yang adapun menurut mereka sudah LUARBIASA.  Apalagi jika disuruh untuk aktif di masjid,,,sangat sulit dan membutuhkan perjuangan yang besar untuk membujuk masyarakat. Takmir masjid desa yang biasanya terus memberikan motivasi kepada warga. Dari mushola ke mushola dari rumah ke rumah menyusuri jalan berdebu dan sungai yang curam dilewati demi keberlangsungan kegiatan keagamaan disana. Kadang makian dan gunjingan yang mereka terima, tetapi mereka menganggap ini adalah suatu awal yang kelak pasti akan membawa perubahan yang luarbiasa. Subhanallah.....padahal jika di kota hanya dengan leaflet, pamflet, sms dan spanduk semua informasi bisa disebarkan. Begitu mudahnya dalam berkomunikasi sehingga tidak jarang semua itu juga sering diabaikan.
Penduduk desa Klepu bermata pencaharian sebagai petani dan peternak ayam ataupun kambing, tetapi bukan dalam skala besar, hanya sebagai peliharaan ala kadarnya saja.  Karena sementara ini hanya itu yang bisa mereka lakukan. Perjalanan LMI Madiun sampai ke daerah desa Klepu melihat keadaan masyarakat disana sangat mampu memberikan motivasi LMI untuk bisa membantu. Tentunya juga dengan bantuan dan dukungan  dari semua pihak agar tujuan LMI bisa terwujud demi menambah kesejahteraan saudara-saudara kita. Sebenarnya perlu adanya pemberdayaan SDM dan SDA yang ada, tetapi sampai sekarang pun juga masih belum ada orang ataupun lembaga yang terjun kesana untuk melakukan kegiatan ini. Biasanya relawan setempat mengadakan program santunan silang, yang mana orang-orang yang mampu memberikan bantuan kepada mereka yang kurang mampu di daerahnya. Tetapi hal tersebut tidak lah mendidik dan membuat warga jadi kurang mandiri.
Ada beberapa kegiatan keagamaan yang biasanya dilaksanakan oleh warga. Salah satu mushola yang di kunjungi LMI Madiun adalah Mushola An Nur. Kegiatan keagamaan yang sering dilaksanakan di mushola meliputi perayaan hari besar islam dan TPA bagi anak-anak. Tetapi jika membahas masalah Hari Raya Kurban, mushola jarang mengadakan penyembelihan hewan kurban. Mengingat keadaan ekonomi yang memang tidak memugkinkan bagi mereka untuk berkurban. Kalaupun ada yang berkurban dan  sumbangan daerah lain yang tidak seberapa banyak, masyarakat hanya memperoleh sekitar 2 ons daging. Sungguh keadaan yang menyedihkan. Disisi lain umat islam ada yang berlimpah harta. Untuk makan daging setiap hari adalah suatu hal yang mudah untuk mereka. Sedangkan masyarakat desa makan daging saja harus menunggu jika ada yang berkurban tiap tahunnya. Maka dari itu, takmir masjid sering merasa sedih jika terjadi hal yang demikian. Pantaskah jika muslim kaya membiarkan hal ini berlarut-larut? Segeralah menoleh ke belakang  kepada mereka yang membutuhkan bantuan anda. Sedikit bantuan dari anda, sangat berarti bagi mereka

Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Layanan Gabung Donatur

Program Terbaru

Program Terbaru

Nomor Rekening Donasi LMI Madiun

Calculator Penghitung Zakat

Fanspage Facebook

 
Support : Creating Website | Puji Rianto | Putri Yanuarsih
Proudly powered by Lmi IT
Copyright © 2013. lmi madiun - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template