Official Site LMI MADIUN :
Home » » Kisah Nyata Usaha Pemurtadan

Kisah Nyata Usaha Pemurtadan

Written By LMI Madiun on Jumat, 01 Februari 2013 | 19.20



Berawal dari sebuah informasi dari salah seorang donatur. Kami berkunjung ke salah seorang mustahiq yang menurut informasi dia sudah dikunjungi seseorang yang beragama kristen untuk proses kristenisasi. Mendengar berita seperti itu kami bergegas berkunjung ke rumah beliau untuk memastikan kebenarannya.
                P’muji (nama samaran) beliau sering dipanggil. Pria yang usianya sudah lebih dari setengah abad ini  sehari-hari hanya menarik becak, membuat ekonomi beliau semakin terpuruk. Kebutuhan pangan yang tiap hari harus beliau usahakan untuk sang istri tercinta. Beliau cuma tinggal berdua dengan istrinya bu inem (68th). Dengan keterbatasan ilmu yang beliau miliki dan kebutuhan ekonomi yang tidak bisa ditunda lagi, pernah suatu hari bu inem (istri pak muji) didatangi tetangga beliau yang status agamanya adalah nasrani sebut saja bu fulanah. Bu inem ditawari untuk masuk ke agama nasrani, dengan iming-iming beliau akan diberikan uang tiap bulannya serta sembako. “Daripada kamu nunggu hadiah yang hanya dapat 1th sekali, mending sampean ikut saya, tiap bulan dapat Rp.50.000 dan sembako” Tutur bu fulanah. Alhamdulillah bu inem tidak bergeming. Tidak berhenti sampai disitu, bu fulanah masih saja berkunjung kerumah bu inem untuk meminta foto serta KK (Kartu Keluarga). Tanpa pikir panjang bu inem memberikan KK milik beliau, mungkin percaya saja pada bu fulanah, dengan terbatasnya ekonomi dan didiming-iming dengan janji yang cukup menggiurkan bagi keluaga berkekurangan, siapalah yang tak tertarik?. Sesampainya pak muji di rumah, sepulang menarik becak bu inem menceritakan bahwa bu fulanah meminta foto dan KK. Sontak pak muji kaget dan segera menyuruh bu inem untuk meminta kembali KK (Kartu Keluarga) yang telah diberikan sang istri.   
Semenjak itu bu inem sangat berhati-hati dengan orang-orang yang datang kerumah. Bahkan saat kami datang, beliau terlihat kaget. Tetapi setelah kami memperkenalkan diri dan mengutarakan maksud kedatangan kami, beliau sungguh sosok ibu yang ramah. Semoga bu inem bisa tetap mempertahankan iman beliau sekeluarga, agar tetap di jalan Alloh. Tetap mempertahankan islam sebagai agama yang beliau yakini.
Amien... 
kejadian ini membuka mata kita, bahwa dalam keadaan yang serba kekurangan, orang melakukan segala hal demi kecukupan, termasuk akan menggadaikan iman. dan para penyebar agama senantiasa menggencarkan serangan dari segala celah, memanfaatkan keterbatasan yang dimiliki, memberikan peluang yang menggiurkan supaya dapat menarik pengikut yang lebih banyak. Naudzubillah min dzalik... 
melihat ini semua masihkah kita tak mau peduli dengan saudara muslim kita yang dalam kekurangan?? membiarkan mereka keluar dari islam (Murtad) dan menjadi pengikut agama lain??

hanya uluran tangan kita yang mampu menyelamatkannya, bantuan materi dan juga rohani (ilmu Agama) mereka membutuhkan... 
Masihkah kita akan menunggu ... ???
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Layanan Gabung Donatur

Program Terbaru

Program Terbaru

Nomor Rekening Donasi LMI Madiun

Calculator Penghitung Zakat

Fanspage Facebook

 
Support : Creating Website | Puji Rianto | Putri Yanuarsih
Proudly powered by Lmi IT
Copyright © 2013. lmi madiun - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template